HargaTop.com - Sebuah buku berjudul ‘Ahok Sang Pemimpin Bajingan’ diluncurkan hari ini, Sabtu (14/5/2016). Ditulis oleh Maksimus Ramses Lalongkoe dan Syaefurrahman Al-Banhary, buku ini bermaksud menjembatani karakter unik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), khususnya dari sudut pandang komunikasi, dengan masyarakat.
Pemilihan judul ‘Ahok Sang Pemimpin Bajingan’ memang terdengar kontroversial. Kesan negatif dari kata-kata ‘Bajingan’ tersebut terasa bertolak belakang dengan tampilan cover buku yang menggambarkan Ahok sebagai superhero Spiderman yang sedang mengeluarkan jaring untuk melawan para penjahat.
Untuk itu, Maksimus sebagai penulis menjelaskan bahwa kata-kata ‘Bajingan’ tersebut menggambarkan bahwa Ahok dinilai sebagai sosok pemimpin yang mampu menaklukan penjahat kerah putih, yang sebelumnya tidak dapat diatasi oleh pemimpin lainnya.
“Buku ini adalah jembatan antara masyarakat dan pemimpinnya. Dan kami melihat dari sisi komunikasi,” ujar Maksimus di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2016), seperti dilansir tim HargaTop via Kompas.
Gaya komunikasi Ahok memang telah cukup lama menjadi pro-kontra di kalangan masyarakat. Beberapa pihak merasa jengah karena gaya bicara Ahok yang dinilai ‘kasar’, namun tidak sedikit yang membela Ahok. Bahkan elektabilitas keterpilihan Ahok untuk Pilgub DKI Jakarta 2017 tidak berkurang.
Meskipun demikian, penulis lainnya, Syaefurrahman, mengaku siap menarik kembali bukunya jika Ahok tidak berkenan terhadap penerbitan buku tersebut. Dirinya bahkan mengakui tidak berani mendatangi Ahok karena takut ditolak.
“Kami takut ditolak oleh Pak Ahok karena ada kata kata-kata ‘bajingan’ di dalamnya. Pada saat itu saya siap-siap untuk menarik buku itu jika Pak Ahok tidak setuju,” tegas Syaefurrahman.
Acara penerbitan buku ‘Ahok Sang Pemimpin Bajingan’ dihadiri oleh beberapa tokoh seperti peneliti CSIS J Kristiadi, pakar sosiolog komunikasi Burhan Bungin, pengamat politik Formappi Lucius Karus, dan Juru Bicara Ahok Dwi Joko Rusriyanto.
Baca juga Berita Ahok Terkini : Ganggu Ketenangan Warga, Ahok Tutup Bar Lucy in The Sky.
